Maksimalkan Kekuatan Fisik dengan Exoskeleton
Robot kini tidak hanya berfungsi sebagai asisten yang dapat berinteraksi dengan manusia tapi juga bisa dipakai layaknya baju perang. Jenis robot itu disebut Exoskeleton. Fungsinya, menambah kapabilitas si pemakai dalam melakukan aktivitas fisik. Kurang lebih, seperti baju besi yang dipakai Tony Stark dalam film Iron Man. Teknologi itu sekarang juga sedang dikembangkan oleh Raython, sebuah laboratorium pabrik senjata asal Amerika .
Perangkat buatan tim pimpinan Dr Stephen Jacobsen itu membuat pemakainya mampu melakukan aktivitas fisik. Misalnya, mengangkat beban berat dengan nyaman dan mudah. Exoskeleton dibuat seukuran manusia. Kerangkanya dibuat seperti penyangga pada bagian tubuh si pemakai yang terdapat mulai punggung, panggul, sisi luar lengan, tungkai, hingga telapak kaki.
Pada bagian punggung, pinggul, dan tungkai bawah, terdapat strap untuk mengikatkan Exoskeleton pada tubuh pengguna. Sementara, untuk menggunakan bagian lengan, pengguna harus mencengkeram handle yang terdapat pada bagian perangkat di dekat tangan.
Untuk bekerja, Exoskeleton mengintegrasikan tiga komponen inti. Yaitu, sensor, actuator, dan controller. Sensor terdapat di titik-titik tertentu pada perangkat. Salah satunya ada di bawah telapak kaki.
Perannya adalah penginput data pada komputer pengontrol gerakan robot. Tujuannya, agar robot bisa bergerak secara harmonis dengan gerakan tangan dan kaki. Sehingga, pengguna merasa nyaman. Juga, terdapat actuator yang berfungsi sebagai semacam motor untuk menggerakkan robot. Pada bagian tersebut, ditanamkan mekanisme hidrolik dengan output tenaga yang cukup besar. Sehingga, robot mampu bergerak dengan cepat dan kuat.
Hasil dari kombinasi itu adalah sebuah robot wearable yang mampu menambah kekuatan, ketahanan fisik, dan kelincahan sang pemakai. Perangkat yang dikembangkan untuk keperluan pihak militer Amerika Serikat tersebut punya sejumlah kapabilitas.
Exoskeleton cukup lincah untuk dipakai menendang bola, memukul sansak, menaiki tangga, ataupun mendaki permukaan tanah yang landai. Pemakai Exoskeleton mampu memanggul benda dengan berat hingga 84 kg pada punggung tanpa merasa terbebani. Juga mengangkat beban seberat 100 kg dengan tangan selama beberapa ratus kali tanpa merasa lelah.
Hebatnya, Exoskeleton mampu menyandang beban itu meskipun pemakainya hanya berdiri dengan satu kaki. Perangkat tersebut juga dilengkapi mekanisme keseimbangan. Sehingga, jika pemakainya tersandung, si robot akan bisa memperbaiki posisi dengan cepat. Pemakainya pun tidak akan terjatuh.
Menurut Jacobsen, robot buatannya adalah sebuah kombinasi dari seni, ilmu pengetahuan, teknologi, dan desain. "Bagi kami, ini merupakan sebuah proses yang terdiri atas memahami permasalahan bersama, menentukan tujuan, dan merancang sesuatu untuk mencapai tujuan tersebut," ujarnya. (rum/bs/kkn)
No comments:
Post a Comment