Karena? Konflik kemanusiaan
Tak mengherankan jika Baghdad ada dalam kategor kota tak layak huni. Kota ini secara resmi telah rusak oleh Perang Teluk saat jaman diktator Saddam Hussein dan tentunya invasi Amerika Serikat. Kota ini menjadi begitu sepi karena kondisi itu.
Dengan alur kejahatan seperti penjarahan, perampokan, penculikan, penyerangan seksual, pembantaian harian tentara, wartawan, sampai warga sipil menjadi berita harian di tempat ini. Masih berminat untuk datang? Baiklah, kamu harus siap juga dengan menemukan granat aktif kecil ketika hendak masuk penginapan
2. Dhaka, Bangladesh
Karena? Polusi udara
Dhaka sejauh ini mampu bertahan atas masalah politik, penindasan militer sampai perang dan bencana alam. Namun Dhaka sepertinya tak bisa mengatasi tingkat polusi yang sangat tinggi. Revolusi industri membuat Dhaka penuh asap, kerusakan lingkungan dengan 9,7 juta ton sampah dibuang di sungai per tahun.
Dengan lalu lintas super buruk, Dhaka masih harus super berbenah. Namun pemerintah kini berusaha untuk memberikan kondisi yang lebih baik dengan memangkas pengangguran. Hanya saja, ini masih berlipat-lipat lebih parah daripada di Jakarta.
3. Yakutsk, Russia
Karena? Kondisi cuaca ekstrem
Kota ini memiliki julukan keren sebagai kota paling dingin di bumi. Suhu di Yakutsk seringkali turun drastis sampai menyebabkan hipotermia dan menyentuh --58 ° F yang membuat sekolah seringkali libur dan ke manapun penduduk keluar harus memakai pakaian super tebal.
Dengan cuaca seperti itu, jarak pandang akibat kabut tebal sering tidak mencapat 10 meter. Dengan penduduk Indonesia yang terbiasa hidup tropis, kamu mungkin akan benar-benar merasa dilempar ke titik terdingin di neraka saat dilempar ke Yakutsk.
4. Mogadishu, Afrika Timur
Karena? Tak memiliki aturan hukum
Harapan atas kepastian hukum di Mogadishu sepertinya hanya akan menjadi impian. Pasukan pemberontak merebut kota ini pada tahun 1990 dan sampai saat ini terus terjadi perebutan kekuasaan. Tahun 1992, perang besar dengan ribuan korban, kekeringan parah dan kelaparan menjadi bukti hukum tidak ada di kota ini.
Tanpa adanya hukum yang mengatur, upaya perdamaian selalu gagal dilakukan. Jadi impian Mogadishu menjadi salah satu destinasi wisata masih menjadi khayalan sampai saat ini.
5. Chernobyl, Ukraina
Karena? Radiasi nuklir
Jika kamu tak pernah mendengar sebutan kota terkutuk Chernobyl, mungkin kamu hidup di gua batu dalam sepuluh tahun terakhir. Dikenal karena ledakan nuklir pada tahun 1986, sebagian besar makhluk hidup terkena dampak radiasi.
Setelah kecelakaan menyeramkan itu, kota ini tak pernah (dan mungkin tak akan pernah) pulih. Semuanya masih tetap sama seperti lebih dari 20 tahun lalu, hanya saja tidak ada manusia yang bisa tinggal di sana untuk ratusan tahun ke depan karena tingginya radiasi.
6. Oklahoma, Amerika Serikat
Karena? Sering terjadi bencana alam
Membayangkan bersantai di perkebunan dengan teman di Oklahoma sangat menyenangkan, tapi saran, jangan terlalu lama di luar rumah karena cuaca bisa berubah dengan cepat. Seperti apa perubahannya? Bisa badai salju dan tornado raksasa yang terlalu sering datang.
Namun Oklahoma sendiri justru juga dianggap sebagai lokasi terbaik untuk berkarir versi Forbes. Hmm, memang secara pendapatan perkapita Oklahoma memang tinggi, hanya saja hati-hati saat berkunjung ke daerah ini pada bulan Maret-Agustus karena kamu akan disambut tornado ala film THE DAY AFTER TOMORROW.
7. Pyongyang, Korea Utara
Karena? Penindasan kaum komunis
Jika negeri-negeri lain di dunia sudah menerapkan demokrasi dan kebebasan rakyat, maka bagi rakyat Pyongyang itu semua hanya mimpi. Di jaman modern, Pyongyang masih di bawah kendali otoritas. Mulai radio sampai TV yang hanya memiliki satu saluran, semua program yang tayang dikendalikan pemerintah.
Tak cukup di situ, kepentingan pribadi seperti bepergian ke luar kota sampai menjadi kendali pemerintah komunis. Tak heran negeri ini sangat tertutup dan jangan sampai penggemar K-Pop salah terbang ke negeri ini, karena itu akan sangat mengejutkan mereka.
8. Bujumbura, Republik Burundi
Karena? Korupsi
Bujumbara meraih predikat sebagai kota dengan pendapatan perkapita penduduk terendah di dunia. Tak cukup ini, negara Burundi juga pernah mengalami kasus genosida, pembunuhan massal dan pembunuhan pemimpin politik karena dugaan korupsi berkepanjangan yang mengakibatkan rendahnya kesejahteraan rakyat.
Tidak hanya itu, kepuasaan hidup orang-orang Burundi bisa disebut paling miskin di dunia. Dengan adanya jam malam di Burundi, kamu bisa bayangkan saat kamu tidur di hotel, maka akan ada sekelompok orang bersenjata saling tembak antara pemerintah dengan pemberontak.
9. Linfen, China
Karena? Udara Kotor
Kota Linfen pernah terpilih oleh majalah TIME sebagai kota paling terpolusi parah di dunia. Kota ini terletak di pusat industri sepanjang 12 mil dengan 50 juta ton batu bara ditambang setiap tahun di perbukitan Shanxi.
Dengan udara kota dipenuhi oleh pembakaran batu bara, jalan-jalan dengan emisi gas buang kendaraan bermotor, kamu bisa membayangkan betapa sesaknya berada di kota ini. Masker yang tak cukup membantu, membuat kamu ingin meninggalkan tempat ini sejauh mungkin.
10. Port Moresby, Papua Nugini
Karena? Penyakit mematikan
Lebih dari 115 penderita HIV-AIDS didiagnosis positif setiap bulannya di rumah sakit Port Moresby, sehingga membuat kota ini berada di peringkat teratas kota tak layak huni di dunia.
Populasi penduduk di kota ini memang terkendali, namun dengan meningkatnya usia produktif, pendapatan justru menurun drastis sementara kasus pemerkosaan, perampokan, dan pembunuhan meningkat sampai 23 kali lipat dari London, Inggris. Ada humor yang berbunyi, jika kamu liburan ke Port Moresby dan tak membawa oleh-oleh, maka kamu akan pulang membawa penyakit.
No comments:
Post a Comment